Sabtu, 08 Agustus 2009

Enterprise IS

Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer.

Sistem informasi yang menggunakan komputer disebut sistem informasi berbasis komputer

(Computer-Based Information System atau CBIS)

Ada beragam definisi sistem informasi yaitu :

· Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,informasi,orang dan

teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah

organisasi. ( Alter, 1992 ).

· Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang

dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk yang lebih

berguna.(Bodnar dan Hopwood 1993).

· Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data

dikelompokan,diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.

( Hall, 2001 ).

· Sebuah sistem informasi mengumpulkan,memproses,menyimpan,menganalisis dan

menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. (Turban,McLean dan Wetherbe,

1999 ).

· Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya

(manusia,komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran

(informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup

sejumlah komponen (manusia,komputer,teknologi informasi dan prosedur kerja), ada

sesuatu yang diproses (data menjadi informasi) , dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Menurut kamus Oxford (1995), Teknologi informasi adalah studi atau penggunaan

peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,menganalisa dan

mendistribusikan apa saja termasuk kata-kata,bilangan dan gambar.

Menurut Alter (1992) Teknologi informasi mencakup perangkat keras,perangkat lunak

untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap,

mentransmisikan,menyimpan,mengambil dan memanipulasi atau menampilkan data.

Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi

komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untu memproses dan

menyimpaninformasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan

informasi. Luccas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk

teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk

elektronis.

1. Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan

untuk mencapai suatu tujuan.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah system yaitu :

· Tujuan

· Masukan

· Keluaran

· Proses

· Mekanisme pengendalian, dan

· Umpan balik

Tujuan

Setiap sistem mempunyai tujuan (goal) entah hanya satu atau mengkin banyak. Tujuan

inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem, Tanpa tujuan sistem menjadi tak

terarah dan terkendali.

Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya

menjadi bahan untuk diproses

Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan

menjadi keluaran yang berguna misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa

berupa hal-hal yang tidak berguna misalnya sisa pembuangan dan limbah.

Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacammacam,

meringkas data,melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa

contoh proses.

Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,keluaran bisa

berupa suatu informasi,saran,cetakan laporan dan sebagainya.

Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan

balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk

mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar

sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

2. Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti

· Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan

printer

· Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan

perangkat keras untuk dapat memproses data

· Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan

pembangkitan keluaran yang dikehendaki

· Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,

pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi

· Basis data (database) : sekumpulan table ,hubungan dan lain-lain yang berkaitan

dengan penyimpan data.

· Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan

sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.


Sistem informasi perusahaan (Enterprise Information System) adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan semua tugas akuntansistandar bagi semua unit organisasi secara

terintegrasi dan terkoordinasi.

�� System pengolahan transaksi (1960-an)

Berkaitan dengan pencatatan dan penghitungan segala tindakan perusahaan yang menghasilkan

banyak tugas administrative.

�� Sistem informasi manajemen (SIM)

Para manajer tidak puas hanya dengan menghitung apa yang telah terjadi dalam bisnis,

mereka ingin mengendalikan operasi dan merencanakan masa depan.

�� System perncanaan kebutuhan material (material requirements planning-MRP)

Pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengatasi masalah pengendalian

persediaan yang rumit.

�� Sistem MRP II (manufacturing resource planning)

Merupakan kelanjutan alamiah dari MRP. MRP II adalah label yang diberikan pada system

informasi yang mencakup material dari pemasok, melalui proses manufaktur, hingga ke pelanggan dalam bentuk barang jadi.

�� System perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP)

Seluruh informasi mengenai berbagai proses di dalam batas perusahaan dikosolodasi.

�� Perangkat lunak ERP digunakan untuk membangun suatu sistem informasi perusahaan.

�� Sistem perangkat lunak ERP menggantikan system informasi yang ditulis dalam bahas COBOL sekitar dua puluh tahun lalu.perangkat lunak ERP dapat menghadapi Y2K dan meyakinkan organisasi bahwa system informasi yang diganti tidak akan mengalami kesalahan yang disebabkan oleh perubahan tahun dari 1999 menjadi 2000.

• Organisasi memerlukan data yang mencakup berbagai fungsi bisnis, dan sistem informasi perusahaan adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

• Pada tahun 1990-an terjadi sejumlah penggabungan organisasi besar, dan perangkat lunak ERP dapat membantu menyediakan database bersama untuk organisasi-organisasi yang bergabung itu.

�� ERP adalah bisnis berisiko bukan hanya bagi perusahaan-perusahaan yang menerapkan sistem

informasi perusahaan tetapi juga bagi para penjual perangkat lunak ERP itu sendiri.

Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan atau diterapkan tetapi gagal, sehingga organisasi kembali ke sistem informasi yang dahulu. Organisasi dapat meminimalisir kemungkinan kegagalan Enterprise Information System dengan

mengambil langkah-langkah berikut:

�� Mengerti kerumitan organisasi

�� Mengenali proses yang dapat menurun nilainya

bila standardisasi dipaksakan.

�� Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum

memutuskan untuk menerapkan sistem

informasi perusahaan

Referensi:

[1] G. Davis and M. Olson, Management Information Systems, 1984, 56.

[2] G.A. Gorry and M.S. Scott, A Framework for Management Information Systems, Sloan

Management Review, 13(1), Fall 1971, 5570.

[3] P.G.W. Keen, MIS Research: Reference Disciplines and A Cummulative Tradition, Proceedings of the First International Conference on Information Systems, E. Mc Lean (ed.), 1980, 918.

[4] J. Fedorowitz, Are There Barbarian at the Gates of Information Systems?, Panel 9 at International Conference on Information Systems, 1996.

[5] G. Davis, Information Systems Conceptual Foundations: Looking Backward and Forward,

Organizational and Social Perpectives on Information Technology, R.L. Baskerville et. al. (eds), 2000, 6182.

[6] W. J. Orlikowski and C.S. Iacono, Research Commentary: Desperately Seeking the ''IT'' in IT

Research A Call to Theorizing the IT Artifact.

[7] I. Benbasat and R.W. Zmud, The Identity Crisis Within The IS Discipline: Defining and Communicating The Discipline Core Properties, MIS Quarterly, 27(2), June 2003, 183194.

[8] R.M. SamikIbrahim, M3: Potensi Masalah Dari Dunia Ketiga, 2002, per 17 Nov , http://rms46.vLSM.org/1/43.html

[9] N. Bruell, Exporting Software from Indonesia, EJISDC, 2003, 13(7), 19.

[10] R.L. Baskerville and M. D. Myers, Information Sistems as A Reference Discipline, MIS Quarterly, 26(1), March 2002, 114.

[11] A.B. Whinston and X. Geng, Operationalizing the Essential Role of the Information Technology Artifact in Information Systems Research: Gray Area, Pitfalls, and the Importance of Strategic Ambiguity.

[12] K. Lyytinen, ed. al., Making Information Systems Research More Relevant: Academic and Industry Perspectives, Proceedings of the First International Conference on Information Systems, P De, et. al. (ed.), 1999, 574577.

[13]Triggs Teal. 1995. Communicating Design in Visual Communication. London: Basford Ltd.
[14]Michael S Sunggiardi, 2006 Asia dan Perkembangan Teknologi Komunikasi Informasi .
[15]Nasution, Zulkarimein. (2001) Perkembangan Teknologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka
[16]Nasution. (1994) Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
[17]Siagian, Sondang P. (2002). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
[18]Salisbury, David F (1996). Five Technologies for Education Change. New
[19]Jersey: Educational Technology Publications
[20]Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (1989) Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar