Sabtu, 08 Agustus 2009

ICT & Corporate competitive Advantage

Sebuah perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah itu kepada lingkungannya. Elemen-elemen lingkungan adalah organisasi atau individu yang berada diluar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada perusahaan:
1.Pemasok
2.Pelanggan
3.Serikat Buruh
4.Masyarakat Keuangan
5.Pemegang saham
6.Pesaing
7.Pemerintah
8.Masyarakat Global
Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasaran.

Rantai Nilai Porter
Aktivitas Nilai terbagi menjadi dua kategori besar:
1.Aktivitas nilai utama: aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan dari pada yang dilakukan pesaing
2.Aktivitas Nilai Pendukung: menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung

SUMBER DAYA INFORMASI
Sejumlah usaha awal (1970-1980) dalam manajemen informasi terfokus pada data, sejalan dengan meluasnya penggunaan sistem manajemen database (database management system- DBMS).
Dalam perkembangannya, pengelolaan terhadap semua sumberdaya yang dapat menghasilkan informasi, juga termasuk alat pengolah informasi (information processor) yang megubah input menjadi output yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, juga orang yang mengembangkan, mengoperasikan dan menggunakan system dan semua fasilitas penyimpanan sumber daya tersebut.

Jenis Sumber Daya Informasi :
 Perangkat keras komputer
 Perangkat lunak komputer
 Spesialis informasi
 Pemakai
 Fasilitas
 Database
 Informasi
Pengelolaan sumberdaya informasi dengan jalan membentuk jasa informasi sebagai suatu jasa fungsional utama dan menyertakan manajer puncaknya dalam kelompok eksekutif, yang akan membuat keputusan penting terhadap perusahaan. Chief information officer (CIO), adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk mecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi perusahaan.

Meningkatnya permasalahan manajemen informasi, pada 10 tahun pertama era komputer, semua sumber daya informasi ditempatkan terpusat didalam unit jasa informasi perusahaan. Berawal dari pemasangan terminal keyboard, di area pemakai pada pertengahan tahun 1960-an, dan berlanjut dengan penyebaran komputer mikro di tahun 1980-an, semakin banyak perangkat keras yang ditempatkan diluar unit jasa informasi. Saat perusahaan memperoleh semakin banyak sumber daya informasi yang tersebar diseluruh perusahaan maka tugas manajemen sumber daya informasi menjadi semakin rumit dan menjadi tanggung jawab semua manajer dalam perusahaan.
Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi (SPIR):
 Rencana Strategis Perusahaan harus didukung oleh rencana strategis SDI, bahkan hrs dikembangkan secara bersamaan
 Rencana Strategis SDI harus mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh jasa informasi terhadap strategi bisnis perusahaan
 Rencana Strategis SDI harus mendukung rencana strategis area lain

Referensi:
1.Christensen C.M., Raynor M.E., 2003, The Innovator’s Solution, Creating And SustainingSuccessful Growth, Harvard Business School Publishing Corporations
2.Christensen C.M.| Overdroft M., 2001, Meeting the Challenge of Disruptive Change dalam Harvard Business Review on Innovation
3.Davenport T.H., 1999, Putting The Enterprise Into The Enterprise System, dalam Harvard Business Review on The Business Value of IT.
4.Davila | Epstein | Shelton, 2006, Making Innovation Work, How to Manage it, Measure it, and Profit from it, Wharton School Publishing
5.Davis J.|Miller G.|Russell A., 2006, Information Revolution, Using The Information Evolution Model to Grow Your Business, John Wiley & Son.
6.Drucker P. F., 1993, Innovation and Entrepreneurship, Harper & Row Publisher
7.Franklin C., 2003, Why Innovation Fails, Spiro Press
8.Galliers R.|Dorothy L., 2003, Strategic Information Management, Challenges and Strategies in Managing Information Systems, Butterworth & Heinemann
9.Govindarajan V.| Trimble C., 2005, 10 Rules for Strategic Innovators, From Idea to Execution, Harvard Business School Press
10.Harrison N.|Samson D., 2002, Technology Management, Text and International Cases, McGraw Hill
11.Indrajit, R.E. 2003, Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Renaissance.
12.Jones G. R. 2004, Organizational Theory, Design, and Change, Prentice Hall.
13.Khalil T., 2000, Management of Technology, The Key to Competitiveness and Wealth Creation, McGraw Hill
14.Laudon & Laudon, 2004, Management Information Systems
15.Light P. 1998, Sustaining Innovation: Creating nonprofit and Government Organizations That Innovate Naturally, Jossey-Bass Publishers
16.Lucas H.C, Jr., 1999, Information Technology and the Productivity Paradox, Assessing the Value of Investing in IT, Oxford Univerisity Press.
17.McCarty M.H., 2001, The Nobel Laureates, McGraw Hill
18.Ward, John & Joe Peppard, 2002, Strategic Planning for Information Systems
19.Wheelen, Thomas L. & J. David Hunger, 2004, Strategic Management & Business Policy
20. http://media.diknas.go.id/media/document/5096.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar